SMAS Arnoldus Postest

Selamat datang dan selamat mengerjakan posttest.

Posttest ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana pemahaman Anda setelah mengikuti pembelajaran yang telah dilaksanakan.

Silakan kerjakan setiap soal dengan jujur dan sesuai kemampuan Anda.
Terdapat 15 soal pilihan ganda yang harus diselesaikan dalam waktu yang telah ditentukan.

Pastikan Anda membaca setiap soal dengan cermat sebelum memilih jawaban.

Selamat mengerjakan dan semoga sukses!

Teks Soal no. 1-5

1. Apa inti gagasan dari teks di atas?

a. Sekolah mulai menghapus kantin.

b. Kampanye makan ikan dilaksanakan di semua sekolah menengah.

c. Program makan ikan di SD bertujuan meningkatkan gizi dan semangat belajar.

d. Siswa SD tidak suka makan ikan.

e. Pemerintah membatasi konsumsi daging.

2. Apa simpulan yang paling tepat dari teks tersebut?

a. Anak-anak di Padang kurang gizi.

c. Edukasi gizi perlu dikaitkan langsung dengan praktik di sekolah.

d. Program makan ikan tidak berdampak pada prestasi.

e. Sekolah harus menyediakan makanan gratis setiap hari.

3. Mengapa program ini relevan bagi anak-anak sekolah dasar?

a. Karena ikan lebih murah dari ayam.

b. Karena sekolah mendapat bantuan dari nelayan asing.

c. Karena membangun kebiasaan sehat sejak dini berdampak jangka panjang.

d. Karena siswa tidak mau makan sayur.

e. Karena makanan di rumah biasanya tidak sehat.

4. Makna ungkapan “menanamkan pola makan sehat sejak dini” adalah...

a. Membuat anak makan sebanyak mungkin.

b. Memaksa siswa membawa bekal dari rumah.

c. Mendidik siswa agar membiasakan pola makan sehat sejak kecil.

d. Menghilangkan jajanan sekolah.

e. Mengurangi waktu belajar untuk makan.

5. Bagaimana sikap penulis terhadap program makan ikan di sekolah?

a. Positif, karena program berdampak pada kesehatan dan semangat belajar siswa.

b. Netral, karena tidak tahu hasilnya.

c. Negatif, karena dianggap membebani guru.

d. Ragu, karena belum ada bukti ilmiah.

e. Khawatir karena anak-anak bisa alergi ikan.

Teks Soal no. 6-10

e. Khawatir karena anak-anak bisa alergi ikan.

a. Pertanian tradisional tidak lagi penting.

b. Smart Farming diterapkan untuk meningkatkan produktivitas pertanian.

c. Petani harus membeli aplikasi mahal.

d. Pemerintah melarang metode lama bertani.

e. Pertanian di Banyuwangi gagal total.

7. Apa simpulan yang dapat diambil dari teks tersebut?

a. Teknologi hanya bisa digunakan oleh anak muda.

b. Smart farming menyulitkan petani lansia.

c. Teknologi tepat guna dapat meningkatkan hasil pertanian secara signifikan.

d. Petani harus mengganti semua alat lama.

e. Digitalisasi membuat petani tidak mandiri.

8. Mengapa literasi digital penting dalam program ini?

a. Karena petani harus mampu menggunakan teknologi untuk bertani efektif.

b. Karena pemerintah mengharuskan semua orang punya smartphone.

c. Karena tanpa literasi digital, panen akan gagal.

d. Karena petani akan dipindahkan ke kantor.

e. Karena literasi digital menggantikan pupuk.

9. Makna dari “integrasi teknologi dengan sektor pertanian tradisional” adalah...

a. Menghapus metode bertani kuno sepenuhnya.

b. Menyatukan teknologi digital dengan cara bertani tradisional.

c. Menjual semua hasil panen melalui e-commerce.

d. Mengganti semua lahan menjadi pabrik.

e. Membatasi jumlah petani di desa.

10. Bagaimana pandangan penulis terhadap program smart farming di Banyuwangi?

a. Optimis karena menjadi contoh bagi daerah lain.

b. Pesimis karena teknologinya rumit.

c. Netral karena tidak berdampak nyata.

d. Khawatir karena petani menjadi terlalu bergantung pada aplikasi.

e. Negatif karena pertanian tidak cocok dengan digitalisasi.

Teks Soal no. 11-15

11. Apa inti gagasan dari teks di atas?

a. SMA 5 Malang kekurangan fasilitas.

b. Program sekolah ramah lingkungan menciptakan perubahan nyata.

c. Bank sampah tidak berjalan baik.

d. Siswa malas menanam pohon

e. Pemerintah mewajibkan semua sekolah menggunakan aplikasi.

12. Apa simpulan yang tepat dari teks di atas?

a. Pendidikan lingkungan tidak perlu dilakukan di sekolah.

b. Sekolah ramah lingkungan hanya tren sesaat.

c. Integrasi kegiatan peduli lingkungan efektif menanamkan kesadaran siswa.

d. Siswa tidak punya waktu belajar karena sibuk menanam pohon.

e. Aplikasi tidak cocok digunakan untuk bank sampah.

13. Apa relevansi program menanam pohon bagi siswa?

a. Menambah tugas harian.

b. Menyulitkan proses belajar.

c. Menumbuhkan tanggung jawab dan kesadaran lingkungan.

d. Menambah biaya sekolah.

e. Mengganti pelajaran IPA.

14. Makna “mengubah pola pikir siswa mengenai peran mereka” adalah...

a. Membuat siswa bekerja di kantor.

b. Membuat siswa menjadi tidak suka sekolah.

c. Menyadarkan siswa bahwa mereka punya tanggung jawab menjaga lingkungan.

d. Menjadikan siswa sibuk dengan pohon dan lupa pelajaran.

e. Mengganti semua kegiatan belajar dengan kerja bakti.

15. Bagaimana sikap penulis terhadap inisiatif lingkungan di SMA 5 Malang?

a. Optimis bahwa perubahan kecil berdampak besar.

b. Pesimis karena banyak siswa tidak peduli.

c. Netral karena belum melihat hasilnya.

d. Negatif karena sekolah terlalu sibuk dengan program.

e. Ragu karena tidak semua sekolah bisa meniru.

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan